Kamis, 07 Juli 2016

Sun Cruise Resort & Yacht

Sun Cruise Resort merupakan salah satu hotel yang dinobatkan oleh CNN sebagai salah satu dari "12 unusual hotels you won't believe actually exist". Hotel ini sejatinya adalah kapal pesiar yang disulap menjadi hotel dan diletakkan diatas tebing yang menjorok ke laut.





Lokasi resort ini tepatnya di sisi pantai Jeongdongjin kota Gangneung Provinsi Gangwon, dari kota Busan ditempuh dengan waktu kurang lebih 5 jam. Konon katanya pantai ini merupakan tempat terbaik untuk melihat sunrise tak heran menjadi tempat favorit pada saat malam pergantian tahun.

Dengan memesan melalui Agoda.com kami mendapatkan harga 264.000 Won untuk 2 malam tanggal 12 sd 14 Januari 2016. harga cukup pantas untuk bisa merasakan sensasi menginap di kapal tanpa mengkhawatirkan mabuk laut. Harga tersebut untuk reservasi 4 orang tidak termasuk breakfast.

Jarak lobby hotel dan tempat parkir cukup jauh,  dan sebelum memasuki area hotel terdapat tiket box, karena di dalam komplek hotel terdapat tempat wisata berbayar milik hotel, yaitu: sunrise garden dengan patung tangan "the hand blessing" merupakan tempat terbaik untuk melihat matahari terbit, grass park, glass observatory dan deck observatory serta museum yang terletak di bagian deck kapal yang isinya tentang sejarah hotel kapal ini dibuat. tiket masuk untuk dewasa 5000 Won dan anak-anak 3000 Won. Karena kami menginap penjaga pintu membiarkan kami lewat tanpa harus membeli tiket terlebih dahulu. 

di koridor menuju lobby hotel terdapat kolam dikanan kirinya dengan patung dewa dan dewi yunani yang seolah olah menyambut tamu yang akan masuk lobby.



Koridor

Sunrise garden

Observatory & Sculpture gate

Sunrise at Observatory Deck

koridor

Lobby hotel cukup luas dengan hiasan kapal layar dan miniatur kapal menyambut tamu, hanya dengan menyerahkan lembar booking kami mendapat kunci di lantai 3. Hotel kapal dengan panjang 165 meter, tinggi 45 meter, berat 30.000 Ton ini memiliki 211 kamar dan dua sisi pemandangan dari kamar yaitu: pemandangan laut dengan harga lebih mahal dibandingkan dengan pemandangan taman. kami memilih kamar dengan pemandangan laut. Kalau ingin mendapat pemandangan matahari terbit harus pesan kamar dengan menghadap ke taman.

Pemandangan dari kamar

Pemandangan coffeshop sore hari dari kamar




Pemandangan coffeeshop malam hari dari kamar

Kamar yang kami pesan adalah family standard yang memiliki 2 double bed  dengan pemandangan mengarah ke laut  dan pemandangan coffee shop berbentuk kapal yang merupakan bagian dari sun cruise resort dan kolam renang. seperti pada umumnya kamar hotel di Korea, fasilitas didalamnya dilengkapi dengan kitchen set, zink, tableware dan peralatan memasak lengkap termasuk penanak nasi 

Alamat :
50-10, JeongDongjin-Ri, GangDong-Myun, gangneung, Gangwon-Do, Korea 
Telp: +82 33 610 7000



Rabu, 06 Juli 2016

Oncheoncheon Stream

Busan memiliki  beberapa sungai besar  seperti sungai Nakdong yang menjadi pembatas kota antara Busan dan Gimhae, sungai Suyeong yang bermuara di daerah Haeundae dan beberapa sungai kecil yang melintas ditengah kota seperti sungai Oncheoncheon yang membelah kota Busan dan melewati beberapa wilayah seperti: dongnae-gu, Yeonju-gu dan Geumjong-gu. 


peta aliran sungai
ikan di sungai 

Sungai ini mata airnya dari puncak Gobong dan puncak Gyemyeong-bong gunung Geumjeongsan. Sepanjang aliran sungai Oncheoncheon yang memiliki panjang total 12,7 km merupakan tempat rekreasi gratis karena sungai yang memiliki lebar rata rata antara 4 sd 6 meter memiliki sepadan sungai yang lebih lebar di kanan kirinya sehingga bisa digunakan untuk beraktfitas seperti jogging dan olah raga lainnya. 


tempat olah raga



Selain itu sepanjang jalan menyusuri sungai ditanami pohon sakura menjadikan lokasi ini menjadi salah satu destination untuk menikmati sakura pada saat berbunga.

Dengan penataan yang apik menjadikan tempat ini tempat yang nyaman untuk melakukan aktifitas outdoor karena disediakan tempat khusus untuk skateboard, lapangan basket, futsal dan badminton serta pada beberapa tempat disediakan sarana berolah raga fitness sederhana yang terbuat dari stainless steel. Banyak tempat duduk yang bisa digunakan untuk sekedar menikmati udara segar disekitar sungai maupun dibawah jembatan.


tempat duduk

lapangan basket
Yang memiliki hobi bersepeda, lokasi ini merupakan tempat yang nyaman buat bersepeda karena sepanjang 12 km tersedia track sepeda  yang berwarna merah bata dikedua sisi sungai.  Jogging juga tersedia dengan lintasan warna hijau.



trek sepeda dan trek jogging
Tahun 2014 sungai ini pernah banjir besar sehingga merusak semua fasilitas umum ini, tetapi kerusakan hanya terjadi di sepadan sungai karena letak pemukiman dan jalan terletak lebih tinggi dibandingkan sungai dan sepadan sungai lebar sehingga banjir hanya menggenangi dan merusak sepadan sungai.


Sepadan sungai yang lebar juga memiliki fungsi sebagai saluran air kotor dibawahnya, saluran air kotor sepanjang sungai memiliki luas 56,28 km2. Air kotor sisa rumah tangga dan industri kecil di salurkan ke tempat pengolahan limbah (Suyeong Sewage Treatment Facility) di daerah Allak-dong sebelum di alirkan kembali ke sungai. Pemisahan antara air sungai dan air limbah merupakan salah satu kunci jernihnya air di Korea selain kesadaran masyarakat yang tinggi untuk tidak membuang sampah ke sungai.
saluran air kotor di tengah sungai


saluran air kotor di sepadan sungai
Sepanjang sisi sungai juga ditata apik sesuai dengan musim dan perayaan hari besar Korea. Seperti pada perayaan menjelang kelahiran Budha maka sepanjang sisi sungai akan dihias dengan lampion.

Ditengah sungai Oncheoncheon digunakan sebagai pondasi dan penyangga untuk lintasan subway line 1 atau line orange. Subway yang biasanya lintasannya dibawah tanah akan mulai naik ke atas permukaan tanah setelah lewat stasiun Busan Nat'l Univ of Edu atau stasiun no 124  dan masuk lagi ke bawah permukaan tanah di stasiun Guseo atau stasiun no 130 dan sampai ke stasiun terakhir di Nopodong. Stasiun no 125 sd no 130 terletak diatas sungai dan selain itu lahan parkir mobil juga memanfaatkan ruang kosong diatas sungai.

pondasi subway 

lahan parkir
untuk menuju ke lokasi ini paling mudah menggunakan subway line 1 atau orange line dan turun di antara stasiun no 124 sampai dengan no 130.




Minggu, 12 Juni 2016

Busan Citizens' Park

Nama Koreanya Busan Siming Gongwon (부산 시민 공원), taman yang luasnya 530 ribu m2 terletak di dekat daerah pusat keramaian Seomyeon. Taman ini ramai dikunjungi sejak dibuka tahun 2014. Taman ini beroperasi 24 jam dan merupakan tempat untuk piknik, jogging atau aktifitas outdoor lainnya. Sangat ramai dikunjungi pada weekend khususnya pada musim semi dan musim panas. untuk masuk ke area ini tidak dikenakan biaya untuk menikmati semua fasilitas yang ada.

Sebelum dibangun taman, lokasi ini adalah pangkalan militer U.S. Di design sedemikian rupa sehingga Busan Citizen Park menjadi taman yang layak dikunjungi oleh masyarakat Busan dan wisatawan luar negeri. Busan Citizen Park memiliki beberapa Jalur Trek dengan tema yang berbeda beda
Pintu Gerbang Selatan

Urban Beach & Water Fountain
Jalur Tema Fun akan memanjakan anak-anak. Pada  jalur tersebut akan melintasi beberapa playground  seperti air bouncer  dimana anak anak bisa lompat lompat diatas bukit balon, perosotan circle tower yang memiliki bentuk futuristik, tree of thoughts, jaring laba-laba dome playground dan garden maze, di water plaza pada jam jam tertentu anak anak bisa bermain air yang menyemprot dari bawah diiringi music dan lampu pada malam hari. Terdapat juga urban beach danau yang airnya mengalir dari aliran sungail jeonpochoen lengkap pasir pantai untuk bermain pasir. Pada jam tertentu dari tengah danau ada atraksi water fountain diiringi music dan lampu

dome playground
.

Jalur kedua adalah jalur Tema Culture dimana di area sekitar ini terdapat culture and art village. bangunan di area ini dibangun menyerupai rumah dinas tentara US pada masa lalu dan dijadikan untuk tempat workshop seperti printing  workshop, metal workshop, carpentry workshop, ceramic craft workshop dan fiber art workshop. Di jalur ini  juga akan dijumpai perpustakaan Pororo yang berisi buku buku anak dan memiliki desain bangunan menyerupai hanggar tempat gudang camp militer U.S.

Bagi yang tertarik dengan sejarah, wajib mengunjungi Busan Citizens Park History Gallery atau museum yang ada di jalur ke 3 yaitu Jalur Tema Memory. Bangunan museum yang dibangun tahun 1949 dan terletak di tengah camp Haelei dulunya dipakai sebagai officers' club untuk para perwira melakukan makan malam, pesta dan mengadakan acara resmi lain. Museum ini buka dari jam 9 am sd 6 pm. Disebelah museum juga terdapat capsule time Park dimana di area ini disimpan dalam kapsul waktu,  keinginan dan harapan untuk masa depan yang dimasukkan ke dalam satu wadah khusus yang akan dibuka dan dibaca nanti 100 tahun kedepan.

Jalur Tema Nature salah satunya adalah Hialeah Plaza yang merupakan lapangan yang luasnya 6 kali lapangan sepak bola. Ditengah taman juga dialiri oleh aliran sungai kecil yaitu Jeonponcheon stream dan Bujeoncheon stream lengkap dengan ikan koi dan bebek serta tepian sungai yang ditanami dengan ilalang dan rumput liar. Di samping bujeoncheon stream terdapat jalur lari sepanjang 600 meter yang kanan kirinya ditanami dengan 160 pohon king cherry atau sakura.


running track

Jeonponcheon stream

Jalur terakhir adalah Jalur Tema Dedikasi dimana jalur ini merupakan jalur apresiasi yang diberikan oleh kota Busan  yang telah menyumbangkan karya seni dan ditempatkan pada wall of dedication. Taman ini juga memiliki Forest of Dedication dimana hutan ini memiliki 55.000 pohon terdiri dari 65 jenis pohon seperti oak, silver, magnolia dan sebagian besar adalah sumbangan dari warga Busan.
Jalur dedikasi

Pohon dari Korean Air
susana malam hari
Waterfall 

Alamat : 73 Simingongwon-ro, Busanjin-gu, Busan

Menuju kesana :

Dengan Bus No 33, 44, 63, 179 turun di bus stop busan citizen park.

Subway metro line 1 turun di Bujeon station keluar pintu 7 dan jalan 15 sd 20 menit

Rabu, 18 Mei 2016

KTX Kereta Cepat Korea

Dengan rata rata pemberangkatan setiap 15 menit sekali, Korean Train Express (KTX), kereta cepat Korea Selatan yang beroperasi sejak tahun 2004 melayani 79 kali pemberangkatan dari Busan ke Seoul dari pemberangkatan pertama pada pukul 4.45 dan terakhir 22.55.

Dengan kemampuan kecepatan 300 km/h yang dapat dicapai dalam waktu 6 menit 5 detik, jarak Busan Seoul sepanjang 400 km ditempuh hanya dengan 2 jam 45 menit dengan rata-rata kecepatan 275 km/jam.



Pada tahun 2014 KTX dari Busan tujuan Incheon International Airport dibuka dan mempunyai 4 kali pemberangkatan yaitu pada pukul 05:00, 07:55, 12:00, 14:10 dan 16:30 dengan waktu tempuh 3 jam 37 menit.

Harga rata-rata 58.000 Won untuk kelas bisnis dan 85.000 Won kelas eksekutif, total rangkaian gerbong kereta yang berjumlah 18 gerbong dengan masing-masing gerbong berisi 60 seat mempunyai memiliki fasilitas recleaning seat, restroom, vending machine, cellular phone charger pada gerbong 5, 8, 13 dan 17, dan fasilitas untuk orang cacat terdapat pada gerbong 2. Koneksi wifi tersedia di semua gerbong dengan mendownload aplikasi Wifi KTX terlebih dahulu melalui Playstore. Tingkat kenyamanan sangat bagus, meskipun kereta melaju dengan kecepatan 278 km/jam suara bising ataupun goncangan tidak terasa.

Satu hal menarik adalah untuk membeli tiket tidak perlu menunjukkan identitas diri dan untuk masuk ke platform ataupun ke gerbong kereta tidak melewati pintu otomatis seperti pada kereta subway ataupun pengecekan oleh petugas. Bahkan apabila kita duduk di gerbong dan seat sesuai dengan yang tercantum di tiket tidak akan ada petugas yang menanyakan atau memeriksa tiket. Tetapi apabila kita duduk di seat yang bukan hak kita, akan ada petugas yang akan memeriksa tiket kita. Kerja efisien telah diterapkan oleh manajemen KTX, karena rata-rata occupancy  tinggi, petugas hanya memeriksa seat yang kosong melalui aplikasi khusus.

Hal menarik lainnya adalah tidak ada denda administrasi  untuk pembatalan atau perubahan jadwal keberangkatan. Bahkan kalau ternyata tiket yang baru lebih murah dari pada tiket lama maka selisih nilai uang akan dikembalikan. Tiket bisa dibeli online, menggunakan vending machine pada stasiun ataupun pada counter tiket. Untuk orang tua dan orang cacat memiliki counter tiket khusus.




Kampung Bebek

Bebek panggang atau origogi menjadi salah satu pilihan kuliner di Korea Selatan. Dengan berbagai pilihan cara memanggang, langsung diatas arang atau menggunakan pan khusus, dapat mudah ditemukan di seantero Korea Selatan.

Bebek Panggang

Kampung bebek bisa menjadi pilihan kuliner penggemar bebek panggang di kota Busan. Meskipun dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pribadi, taxi dan bis umum no 1 dari Beomnagel ke arah anjangnael, lokasi dipinggiran bukit dan jalan menanjak  serta masuk ke gang-gang sempit, membuat tidak banyak yang mengetahui tempat ini. Di daerah ini hampir semua rumah menjual bebek panggang.

Gang di kampung bebek

warung makan Anjang Jib konon adalah bebek panggang pertama didaerah ini. Daging bebek filet 1 ekor yang sudah dicampur dengan bumbu dibandrol 20.000 dan langsung disajikan di meja dengan kompor gas portable dan pan bulat diatasnya untuk memanggang daging bebek.
Anjang Jib
Cara menikmati bebek panggang ala Korea  adalah dengan membungkus daging yang sudah matang dengan daun selada dan sebagai pelengkap bisa ditambah bawang putih atau cabe pasta Korea.

Hongdae (Universitas Hongik)


Secara tidak sengaja tempat ini kami temukan dan ternyata adalah pusat keramaian dan tempat hangout kawula muda Seoul untuk sekedar jalan, nongkrong atau makan.

Lokasi ini mirip dengan suasana Myeongdong yang selama ini menjadi destinasi utama turis Asia seperti Indonesia, Malaysia dan China,  yang membedakan adalah dilokasi Hongdae ini sangat jarang ditemui turis dari Asia. Kalaupun ketemu orang asing biasanya adalah bule yang hangout dengan kawan kawan Korea mereka.

Dibandingkan dengan Myeongdong, tempat ini lebih menawarkan keunikan karena pengunjung utamanya adalah anak-anak muda Korea dan banyak ditemukan club malam dan bar berbaur satu dengan toko pakaian dan asesoris, cafe unik, gallery, restaurant dan food street.

Keunikan lain yang ada pada daerah ini dan tidak ditemukan di Myeongdong adalah "pedestrian friendly street", jalanan dengan pohon pohon rimbun yang mulai jam 2 siang sd 10 malam ditutup untuk mobil dan digunakan untuk "street performance" anak muda untuk mengekpresikan bakat menyanyi, menari, pantomin dll, yang menjadi tontonan rame   generasi muda Seoul.


"Hong-Tong Street" yang merupakan terusan dari pedestrian friendly street memiliki deretan toko pakaian dan asesoris yang ditata dengan design apik walaupun hanya memiliki petak sekitar 2m x 3m pada lantai 1. Biasanya lantai 2 diisi untuk tempat makan atau coffeeshop.

Hong Tong Street














Selain menawarkan pub dan club malam dengan music yang hingar bingar,  gang-gang kecil di daerah ini menyediakan ratusan tempat makan yang bervariasi dari makanan India, istambul, jepang dan Korea tentunya seperti "ayam goreng" Korea dengan berbagai brand  yang biasanya dimakan sambil ditemani bir atau soju.


Menu Ayam goreng di Oksang Darbi

Destination ini dapat dicapai dengan mudah dengan menggunakan subway line 2 atau warna hijau dan turun di Hongik University Station exit 9 atau dengan alamat Eoulmadang-ro, Mapo-gu, Seoul dan disarankan untuk mengunjungi tempat ini pada sore atau malam hari.




Minggu, 03 April 2016

Oryukdo

Terletak di timur kota Busan, menawarkan pemandangan laut yang indah dengan diselingi oleh tebing dan batu padas di sekelilingnya. 

Daya tarik Oryukdo yang lain adalah skywalk dimana pengunjung dapat berjalan di atas kaca tebal yang menjorok ke tengah laut, membuat pengunjung seolah-olah berjalan diatas langit. 

Untuk menjaga kebersihan dari kaca, pengunjung harus melapisi sepatu dengan sepatu kain sebelum melangkah ke dalam skywalk

Selain skywalk, daya tarik dua pulau kecil tidak berpenghuni yang merupakan tempat hidup habitat burung laut menjadikan dua pulau tersebut menjadi background pengunjung untuk berfoto ria.

Disebelah kiri Oryukdo, terdapat Igidae Park, merupakan taman yang bersebelahan dengan lokasi Oryukdo. merupakan tempat yang biasa digunakan untuk melakukan hiking dengan track yang cukup menantang.  



Igadea



Skywalk

Alamat Oryekdo : 936 -941, Yongho-dong, Nam-gu, Busan


Nakji Bokkeum

Korea Selatan menawarkan berbagai macam makanan berbahan dasar kekayaan laut yang relatif aman buat umat muslim yang sedang melancong ataupun tinggal di Korea Selatan. 

Nakji Bokkeum (낙지 볶음) adalah masakan gurita yang wajib dicoba selama di Korea Selatan. Gurita yang banyak ditemui di pasar-pasar di Korea Selatan adalah bahan utama untuk masakan Nakji. Dengan asesoris andalan masakan Korea seperti bawang bombai, daun bawang dan kol bercampur dengan Gochujang(고추장) atau pasta cabai merah khas Korea yang ditaburi biji wijen diatasnya akan menghasilkan rasa nikmat bercampur pedas yang menari-nari dilidah.  


Nakji Bokkeum

Yang tidak pernah terlupakan yaitu Banchan (반찬) atau side dish yang merupakan pakem makan di Korea Selatan, yang selalu mendampingi makanan utama juga disajikan untuk menemani nakji bokkeum. Kali ini banchan yang keluar adalah kecambah rebus, acar rumput laut dan irisan timun yang segar serta tahu sutra menambah nikmat menu masakan ini. Sedikit agak heran juga karena saya tidak menemukan kimchi pada banchan. 

Nakji Bokkeum bisa dinikmati dengan membayar 9000 Won per orang


Banchan
Menu


Jumat, 08 Januari 2016

Asli Luwak Cafe di Busan Korea Selatan

Asli Luwak Cafe menawarkan “Single Origin of Indonesia Coffee” di Korea Selatan, dimana pengunjung bisa mendapatkan kopi asli Indonesia tanpa di blended dengan kopi lain. Dibuka pada bulan Februari 2015 oleh Mr. Kim, seorang Korea yang pada jatuh cinta kepada kopi Indonesia karena tersesat di kebon kopi pada saat jalan-jalan di wilayah Jawa barat. Perkenalan dengan kopi Indonesia yang tidak sengaja ini menahan Mr. Kim untuk menetap di Indonesia selama 2 bulan untuk belajar tentang kopi Indonesia.

Terletak di lantai 2 Hotel Centum Busan, lokasi ini adalah dijantung bisnis kota Busan karena berada di depan BEXCO yang merupakan tempat pameran dan convention hall bertaraf international dan bersebelahan dengan Shinsaege yang merupakan departemen store terbesar di dunia. Luwak Asli Cafe merupakan cafe premium yang menawarkan kemewahan seperti di hotel bintang 5. Proses Brewing yang hanya menggunakan handrip memberikan rasa yang berbeda seperti yang didapat pada saat cupping oleh para pecinta kopi. Penyajian menggunakan cangkir porselen dan tambahan gula merah asli Indonesia menegaskan perbedaan antara normal coffe shop dengan premium coffe shop.

Coffee Handrip 
Berbagai macam kopi Indonesia seperti kopi Luwak gayo, kopi Luwak toraja dan Luwak Mandailing dibandrol dengan harga 20.000 Won atau setara dengan 240 ribu Rupiah. Untuk kopi Gayo Arabica, Toraja Arabica, Mandailing Arabica dibandrol dengan kisaran harga 8.000 Won sd 10.000 Won, 2 kali lebih mahal dengan kopi di Starbucks yang hanya berbandrol sekitar 4.500 Won.

Asli Luwak Cafe Atmosphere 

Harga premium yang ditawarkan sebanding dengan rasa kopi yang premium dengan suasana cafe yang tenang dan nyaman untuk bertemu dengan rekan bisnis, ditambah dengan 2 private room untuk meeting dengan 5 sd 10 rekan bisnis yang tersedia di Asli Luwak Cafe.

Hwangnyeong San


Di Korea Selatan kontur tanahnya berbukit bukit dan orang Korea menyebutnya dengan San yang artinya gunung. Kota Busan yang terletak di wilayah Selatan Korea Selatan juga memiliki banyak bukit atau gunung. Salah satu yang terkenal adalah Hwangryeong San.

Terletak di tengah kota dan dapat didaki dengan menggunakan mobil untuk mencapai puncaknya. Jalan yang berkelok-kelok dan tanjakan yang sangat tajam dan curam merupakan pengalaman yang menegangkan pada saat pertama kali menuju ke puncak dengan menggunakan mobil.  Disarankan untuk memindah transmisi dari mode otomatik ke mode manual pada saat mendaki jalanan aspal menuju puncak untuk dapat melakukan akselesari pada saat di tikungan tajam dan curam.

Dengan jam operasional 24 jam, Hwangryeong san dapat dikunjungi kapan saja tetapi mengunjungi malam hari memberikan sensasi yang berbeda dengan siang hari. Hwangryeong san dinobatkan  sebagai salah satu tempat terbaik untuk wisata malam karena dari puncaknya bisa melihat panorama 360 derajat kota Busan. Favorit panorama adalah sisi timur dengan view jembatan Gwangalli dengan latar pencakar langit yang bertebaran di wilayah Haeundae. Kemudian sisi Selatan dengan view daerah pusat kota "Seomyoen".


Jembatan Gwangalli disiang hari


Jembatan Gwangalli dimalam hari

 Pusat kota "Seomyeon Area"  disore hari

Pusat kota "Seomyeon Area"  dimalam hari

Di puncak ini juga terdapat 2 tower televisi milik KNN dan KBS, salah satu tower ini dibalut dengan lampu warna-warni sehingga pada malam hari terlihat dari kejauhan.


Tower KBS

Sejak bulan September tahun 2015 dibuka cafe di area ini yang menyediakan aneka jenis kopi dan teh serta goguma latte yang merupakan minuman berbahan dasar ubi manis (sweet potato) yang diblender kemudian dicampur dengan susu. Pengunjung bisa menikmati goguma latte hangat dengan melihat pemandangan ke arah jembatan Gwangalli.

Hwangryeong Mountain view shelter cafe

Tidak ada biaya masuk untuk masuk ke lokasi ini. Tempat parkir yang luas dan nyaman terdapat di bawah area tower. Jarak dari area parkir sampai dengan lokasi tower sekitar 400 meter dengan berjalan di lintasan aspal yang menanjak. Untuk shorcut juga disediakan jalan setapak dengan anak tangga yang akan menghemat 200 meter lebih dekat.


Pada musim semi, di kanan kiri  jalan aspal menanjak akan dipenuhi dengan bunga sakura yang menjadikan tempat ini adalah tempat paling ramai dikunjungi pada saat musim bunga sakura.