Rabu, 18 Mei 2016

KTX Kereta Cepat Korea

Dengan rata rata pemberangkatan setiap 15 menit sekali, Korean Train Express (KTX), kereta cepat Korea Selatan yang beroperasi sejak tahun 2004 melayani 79 kali pemberangkatan dari Busan ke Seoul dari pemberangkatan pertama pada pukul 4.45 dan terakhir 22.55.

Dengan kemampuan kecepatan 300 km/h yang dapat dicapai dalam waktu 6 menit 5 detik, jarak Busan Seoul sepanjang 400 km ditempuh hanya dengan 2 jam 45 menit dengan rata-rata kecepatan 275 km/jam.



Pada tahun 2014 KTX dari Busan tujuan Incheon International Airport dibuka dan mempunyai 4 kali pemberangkatan yaitu pada pukul 05:00, 07:55, 12:00, 14:10 dan 16:30 dengan waktu tempuh 3 jam 37 menit.

Harga rata-rata 58.000 Won untuk kelas bisnis dan 85.000 Won kelas eksekutif, total rangkaian gerbong kereta yang berjumlah 18 gerbong dengan masing-masing gerbong berisi 60 seat mempunyai memiliki fasilitas recleaning seat, restroom, vending machine, cellular phone charger pada gerbong 5, 8, 13 dan 17, dan fasilitas untuk orang cacat terdapat pada gerbong 2. Koneksi wifi tersedia di semua gerbong dengan mendownload aplikasi Wifi KTX terlebih dahulu melalui Playstore. Tingkat kenyamanan sangat bagus, meskipun kereta melaju dengan kecepatan 278 km/jam suara bising ataupun goncangan tidak terasa.

Satu hal menarik adalah untuk membeli tiket tidak perlu menunjukkan identitas diri dan untuk masuk ke platform ataupun ke gerbong kereta tidak melewati pintu otomatis seperti pada kereta subway ataupun pengecekan oleh petugas. Bahkan apabila kita duduk di gerbong dan seat sesuai dengan yang tercantum di tiket tidak akan ada petugas yang menanyakan atau memeriksa tiket. Tetapi apabila kita duduk di seat yang bukan hak kita, akan ada petugas yang akan memeriksa tiket kita. Kerja efisien telah diterapkan oleh manajemen KTX, karena rata-rata occupancy  tinggi, petugas hanya memeriksa seat yang kosong melalui aplikasi khusus.

Hal menarik lainnya adalah tidak ada denda administrasi  untuk pembatalan atau perubahan jadwal keberangkatan. Bahkan kalau ternyata tiket yang baru lebih murah dari pada tiket lama maka selisih nilai uang akan dikembalikan. Tiket bisa dibeli online, menggunakan vending machine pada stasiun ataupun pada counter tiket. Untuk orang tua dan orang cacat memiliki counter tiket khusus.




Kampung Bebek

Bebek panggang atau origogi menjadi salah satu pilihan kuliner di Korea Selatan. Dengan berbagai pilihan cara memanggang, langsung diatas arang atau menggunakan pan khusus, dapat mudah ditemukan di seantero Korea Selatan.

Bebek Panggang

Kampung bebek bisa menjadi pilihan kuliner penggemar bebek panggang di kota Busan. Meskipun dapat ditempuh dengan menggunakan mobil pribadi, taxi dan bis umum no 1 dari Beomnagel ke arah anjangnael, lokasi dipinggiran bukit dan jalan menanjak  serta masuk ke gang-gang sempit, membuat tidak banyak yang mengetahui tempat ini. Di daerah ini hampir semua rumah menjual bebek panggang.

Gang di kampung bebek

warung makan Anjang Jib konon adalah bebek panggang pertama didaerah ini. Daging bebek filet 1 ekor yang sudah dicampur dengan bumbu dibandrol 20.000 dan langsung disajikan di meja dengan kompor gas portable dan pan bulat diatasnya untuk memanggang daging bebek.
Anjang Jib
Cara menikmati bebek panggang ala Korea  adalah dengan membungkus daging yang sudah matang dengan daun selada dan sebagai pelengkap bisa ditambah bawang putih atau cabe pasta Korea.

Hongdae (Universitas Hongik)


Secara tidak sengaja tempat ini kami temukan dan ternyata adalah pusat keramaian dan tempat hangout kawula muda Seoul untuk sekedar jalan, nongkrong atau makan.

Lokasi ini mirip dengan suasana Myeongdong yang selama ini menjadi destinasi utama turis Asia seperti Indonesia, Malaysia dan China,  yang membedakan adalah dilokasi Hongdae ini sangat jarang ditemui turis dari Asia. Kalaupun ketemu orang asing biasanya adalah bule yang hangout dengan kawan kawan Korea mereka.

Dibandingkan dengan Myeongdong, tempat ini lebih menawarkan keunikan karena pengunjung utamanya adalah anak-anak muda Korea dan banyak ditemukan club malam dan bar berbaur satu dengan toko pakaian dan asesoris, cafe unik, gallery, restaurant dan food street.

Keunikan lain yang ada pada daerah ini dan tidak ditemukan di Myeongdong adalah "pedestrian friendly street", jalanan dengan pohon pohon rimbun yang mulai jam 2 siang sd 10 malam ditutup untuk mobil dan digunakan untuk "street performance" anak muda untuk mengekpresikan bakat menyanyi, menari, pantomin dll, yang menjadi tontonan rame   generasi muda Seoul.


"Hong-Tong Street" yang merupakan terusan dari pedestrian friendly street memiliki deretan toko pakaian dan asesoris yang ditata dengan design apik walaupun hanya memiliki petak sekitar 2m x 3m pada lantai 1. Biasanya lantai 2 diisi untuk tempat makan atau coffeeshop.

Hong Tong Street














Selain menawarkan pub dan club malam dengan music yang hingar bingar,  gang-gang kecil di daerah ini menyediakan ratusan tempat makan yang bervariasi dari makanan India, istambul, jepang dan Korea tentunya seperti "ayam goreng" Korea dengan berbagai brand  yang biasanya dimakan sambil ditemani bir atau soju.


Menu Ayam goreng di Oksang Darbi

Destination ini dapat dicapai dengan mudah dengan menggunakan subway line 2 atau warna hijau dan turun di Hongik University Station exit 9 atau dengan alamat Eoulmadang-ro, Mapo-gu, Seoul dan disarankan untuk mengunjungi tempat ini pada sore atau malam hari.