Orang Korea Selatan biasanya tidak ngopi pagi hari, mereka
ngopi pada siang hari setelah makan siang. Kopi bisa sangat mudah didapatkan di
Korea Selatan karena coffe shop banyak bertebaran di seluruh Korea.
Coffe shop di Korea Selatan didesain
dengan suasana yang nyaman dan hangat. Selain untuk tempat ketemuan dengan
rekan bisnis dan tempat nongkrong, coffe shop dipakai orang Korea untuk
menyelesaikan pekerjaan dan belajar, karena coffe shop menawarkan suasana
tenang dan nyaman, dengan memesan satu cup kopi pekerjaan selesai. Coffee shop
di sekitar universitas biasanya mensyaratkan tiap orang harus pesan satu cup kopi
untuk bisa duduk sambil belajar. Salah satu keuntungan nongkrong di coffee shop
adalah pengunjung boleh duduk seharian di coffe shop tanpa khawatir akan diusir
oleh pemilik coffe shop.
Kopi yang paling banyak di pesan
oleh orang Korea adalah Americano, kopi espresso yang dihasilkan oleh mesin
espresso yang kemudian ditambahkan air panas. Orang Korea tidak menyukai kopi
espresso karena menurut mereka espresso sangat kuat rasa kopinya. Kemudian
diikuti oleh capucino dan caffee late. Coffe shop biasanya hanya menyediakan
minuman berbasis kopi, teh dan beberapa cake untuk cemilannya. Harga kopi di
Korea Selatan rata-rata adalah sekitar 3500 Won atau setara dengan 40.000
Rupiah.
Beberapa kafe shop kecil yang
tidak memiliki banyak kursi duduk menawarkan harga berbeda untuk pemesanan take
out atau dibawa pulang. Beda antara minum di tempat dan take out sekitar 1000
Won.
Di Korea Selatan diperkirakan ada
15.000 coffe shop yang melayani populasi Korea Selatan yang berjumlah 50 juta.
Dari jumlah tersebut terdapat gerai kopi jaringan international seperti
Starbucks yang memiliki gerai lebih dari 600 gerai dan Coffee Bean & Tea
Leaf sekitar 250 gerai dan coffe shop jaringan nasional Korea Selatan seperti Angel
In Us sekitar 950 gerai coffee shop, Ediya Coffee yang memiliki lebih dari 1000
gerai dan Cafe Bene dengan 917 gerai coffee shop serta Tom & Toms dengan
390 gerai coffee shop.
Kaum profesional urban muda
dipandang sebagai kunci keberjasilan industri kopi. Di Korea Selatan trend
konsumsi kopi dikalangan kaum muda serta budaya coffee shop telah mendorong
perkembangan ekonomi pasar. Dari data euromonitor konsumsi kopi orang Korea adalah
12,2 kali seminggu dan telah menggeser nilai konsumsi makan kimchi yang
sekarang hanya 11,9 kali seminggu. Hal ini telah mengangkat Korea Selatan
sebagai pasar dengan urutan ke 11 di dunia untuk komoditi kopi dengan konsumsi
2,6 kg pertahun atau 240 cup pertahun yang merupakan nilai tertinggi di Asia.
Morning Set Flame Cafe, Hotel Conrad Seoul |
Korea Selatan tidak memiliki
kebun kopi. Kopi diimpor dari Brazil, kolombia dan Vietnam dengan total impor
pada tahun 2014 lebih dari 500 juta USD. Indonesia sebagai salah satu produsen
kopi di dunia hanya memiliki porsi 2 persen dari total impor Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar