Senin, 16 Januari 2017

Kemping Hobby Heboh Musim Panas

Selain hiking hobby heboh yang disukai oleh masyarakat Korea adalah kemping. Kemping dilakukan pada saat musim panas di kemping area di daerah pantai, tepi sungai atau lembah gunung yang banyak tersebar diseluruh wilayah Korea. 





Saking hebohnya, meskipun banyak camping area milik pemerintah dan milik swasta, jangan harap mendapatkan lokasi kemping resmi kalau tidak melakukan reservasi jauh jauh hari sebelum liburan musim panas.



Tenda dan perlengkapan kemping mulai harga puluhan ribu Won sampai dengan harga jutaan won mereka persiapkan demi tidur nyaman dan makan nikmat di udara terbuka. Tidak heran industry outdoor activity ini maju di Korea. Menjelang musim panas, semua super market mendisplay tenda dan perlengkapan seperti kursi, meja dan perlengkapan barbeque serta api unggun yang sudah didesain modern dan memudahkan saat membuat api unggun.





Salah satu daerah yang menjadi tujuan untuk kemping adalah  Miryang-Si, tepatnya di Danjang-Myeon sekitar 70 km dari kota Busan ke arah barat laut. Lokasi di daerah ini menawaran suasana kemping di lembah gunung dan disebelah sungai yang beriak dan jernih. Sehingga anak anak bisa bermain dan berendam di sungai dangkal dan mengalir jernih. 

Sewa tempat permalam berkisar dari 15 rb sd 50 rb Won dengan fasilitas area camping 5×5 meter, listrik, toilet dan public shower dengan hot/cold water, serta area parkir disebelah tenda. Di beberapa lokasi ada pengelola camping area yang menyediakan tenda buat yang tidak mau repot membawa tenda.


Miryang, 16 Juli 2016

Catatan: cerita ini telah dipublikasikan dalam kepokorea.com pada tanggal18 Juli 2016 pada kolom Kekosport.


Pengelolaan Sampah di Korea

Di Korea sangat sulit menemukan tempat sampah ditempat umum, tetapi lingkungan bersih dan tidak ditemukan sampah berserakan di lokasi umum. Konon katanya anak-anak dari kecil sudah dididik untuk selalu menyimpan sampah snack atau botol minuman di dalam tas sekolah dan membuang sampah setelah sampai sekolah atau rumah. Hal tersebut menjadikan budaya membuang sampah di Korea terbawa sampai dewasa dan Korea memiliki kota yang bersih.

Pengelolaan sampah di Korea Selatan juga sangat unik dan jauh berbeda dengan pengeloaan sampah di Indonesia. Sampah dibedakan ke dalam 2 jenis yaitu sampah basah yang berupa sisa makanan atau sayuran dan sampah kering yang berupa kertas, botol dan platik atau yang yang bisa di daur ulang (recycle). hampir semua sampah kering akan di daur ulang kembali dan sampah basah akan diolah untuk digunakan sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik.

Rumah tangga adalah produsen  sampah paling  besar untuk sampah basah maupun sampah kering. Dalam mengelola sampah rumah tangga, Pemerintah Korea mengatur jadwal waktu membuang sampah.  Setiap daerah memiliki waktu membuang sampah yang berbeda beda baik untuk sampah basah atau sampah daur ulang.

Apartemen tempat kami tinggal di Busan namanya Daewoon Cantavil terletak di daerah Yangjeong dong, memiliki 6 gedung dengan masing-masing gedung memiliki 36 lantai. Setiap gedung memiliki minimal 4 apartemen artinya satu gedung akan memiliki 144 apartemen. Seluruh komplek dengan 6 gedung akan memiliki 864 apartemen atau kepala rumah tangga yang setara di Indonesia dengan 1 Rukun Warga.

Daewoon Cantavil Yangjeong

Di komplek apartemen, hanya memiliki 1 ruang tempat pembuangan sampah basah di lantai 1 yang memiliki 8 tempat sampah untuk melayani 864 rumah tangga. Uniknya, kami hanya bisa membuang sampah basah pada hari Selasa dan Kamis dari jam 7 malam sd 7 pagi (12 jam) serta hari Minggu dari jam 7 pagi sampai jam 7 pagi hari Seninnya (24 jam). 

Untuk membuang sampah basah, kita harus menggunakan kartu khusus yang berisi data nomor apartemen untuk dapat membuka penutup sampah, dengan cara menempelkan kartu pada sensor dan setelah pintu terbuka dan sampah dibuang maka ada display yang menunjukkan berat sampah yang dibuang dan akan dihitung komulatif pada akhir bulan untuk menentukan jumlah yang harus dibayarkan untuk jasa pembuangan sampah. Untuk menutup pintu tempelkan sekali lagi kartu sampahnya.



ruang sampah basah

tempat sampah

display sebelum dibuka

tempelkan kartu sampah untuk membuka

buang sampah ke dalam lubang


berat sampah pada display dalam gram

Sampah daur ulang hanya bisa dibuang  pada hari Rabu dari jam 10 malam sd jam 10 pagi (12 jam) dan harus dipilah antara sampah kertas, plastik, strerofoam, kaleng, botol dan elektronik sebelum di buang ke kantong plastik di tempat pembuangan sampah daur ulang.


pilah sampah sebelum dibuang

tempat sampah kertas

sampah dipilah lagi dan dimasukkan ke kantong sampah

tempat mengumpulkan kantong sampah yang sudah penuh

Agak ribet juga ya...? bagaimana kalau kita harus buang sampah tetapi tidak ada jadwal buang sampah...? Pemerintah Korea juga sudah memikirkan kondisi tersebut. Kita masih bisa membuang sampah  kapan saja pada tempat yang ditentukan tetapi menggunakan plastik berbayar yang bisa dibeli di supermarket atau convenient store di sekitar apartemen.


Tempat sampah khusus plastik berbayar





Mencintai Pohon di Korea

Dicintai dan disayangi adalah hak semua mahluk ciptaan Tuhan. Pohon sebagai salah satu mahluk hidup ciptaan Tuhan sepertinya hanya bisa merasakan hak dicintai dan disayangi di negara Korea. Hal ini bisa dilihat bagaimana cara orang Korea memperlakukan pohon sebagai penghasil oksigen,  sama dengan memperlakukan manusia yaitu dengan rasa kasih sayang.




Rata-rata pohon di tengah kota di Korea di budidayakan di daerah pinggiran atau di daerah gunung dan dipindah ke kota dalam kondisi sudah relatif besar. setelah ditanam  pohon tersebut akan di topang dengan menggunakan batang kayu sebagai penopang dengan terlebih dahulu memberikan lapisan sabut kelapa pada batang pohon yang bersentuhan dengan kayu penopang dan kemudian di lilit dengan kawat  supaya kuat. Hal ini sepertinya dimaksudkan agar pohon tidak merasa sakit apabila bersentuhan dengan kayu penopang. Selain dilakukan perawatan rutin dengan menyiram dan memberi pupuk ada beberapa perlakuan khusus kepada tanaman yang jarang dijumpai di Indonesia.



jaket musim dingin
                                                                                                                 

infus musim panas



Pada musim panas dengan suhu rata rata diatas 35°C  dimana banyak orang yang beraktivitas di outdoor akan selalu merasa dahaga. Kondisi demikian diasumsikan dirasakan pula oleh pohon sehingga pengelola pertamanan akan memberikan pengairan dengan sistem infus kepada pohon yang fungsinya menetesi batang dan tanah agar pohon tidak kekurangan air atau dehidrasi. Pada musim dingin pohon akan dilapis dengan ijuk-ijuk yang dibentuk tikar untuk melindungi batang pohon dari kondisi dingin.

Semoga ini bisa memberikan inspirasi kepada kepada kita semua untuk lebih mencintai dan menyayangi mahluk ciptaan Tuhan yang lain, Salam...


Catatan:
hasil jalan jalan pagi dalam rangka mencari 10 ribu langkah dan telah dipublikasikan dan diedit oleh wartawan detik.com pada jumat 12 Agustus 2016 pada kolom Anyonghaseo edisi 25

Tebing Taejongdae

Penggemar drama Korea Love Story in Busan akan tidak asing dengan tempat ini. terletak di pulau Yeongdo dengan atraksi utama adalah tebing batu curam dengan ketinggian sekitar 250 meter dpl. tempat ini sangat cocok untuk jogging karena memiliki jalur trek dengan pemandangan dari atas bukit yang spektakuler pada sisi laut timur Korea. nama tempat ini adalah Taejongdae dan merupakan lokasi favorit destination di kota Busan.

Setelah sampai parking lot dan berjalan sekitar 200 meter di gerbang Taejongdae Park, masih harus berjalan sekitar 500 meter untuk sampai di starting point. starting point adalah tempat untuk membeli tiket Danubi atau kereta odong-odong. Harga tiket 2000 Won PP. Papan informasi tersedia dan menunjukkan waktu untuk pemberangkatan danubi pada saat kita beli tiket. saat weekend biasanya pengunjung cukup banyak tetapi karena  kita sudah tahu jam keberangkatan kita bisa santai duduk-duduk dulu. kalau yang suka heking bisa langsung jalan kaki dengan jarak sekitar 2,5 km ke lokasi tebing.

Danubi Train

Danubi memiliki sistem seperti hop on hop off  kita bisa naik dan turun dimana saja tanpa harus beli tiket lagi. untuk rute sepanjang 2,5 km ada beberapa tempat berhenti yang pertama adalah pebble beach yang hanya berjarak 300 meter dari starting point. Untuk menuju pantai ini kita harus turun sekitar 100 meter dari jalan raya. hamparan batu-batu kecil bulat memenuhi pantai yang memiliki ombak yang cukup besar dan sepertinya di pantai ini tidak diperbolehkan untuk berenang.


Pebble Beach

Pemberhentian ke dua adalah observatory deck, bangunan yang menjorok ke laut dengan bentuk melingkar dan memiliki 2 lantai.  Lantai pertama merupakan tempat untuk melihat laut lepas yang hanya memiliiki pagar pembatas kaca  setinggi 1 meter sehingga bisa merasakan angin berhembus dengan kencang menerpa wajah. dari deck ini bisa melihat kapal-kapal dengan muatan kontainer lalu lalang menuju pelabuhan Busan. lantai ke 2 juga merupakan obeservatory deck tetapi tertutup kaca full sampai atas. di Lokasi ini terdapat cafe dan foto-foto pilihan drama Korea Love Story in Busan yang diperankan oleh Jiwoo.


observatory deck 2nd floor 


pemberhentian ke tiga adalah Lighthouse dan tebing utama. Persiapkan fisik untuk turun sampai kebawah karena dari tempat pemberhentian perjalan akan turun menggunakan tangga dengan ketinggian sekitar 250 meter. meskipun ada beberapa deck untuk istirahat untuk orang tua atau ibu-ibu yang membawa anak dalam gendongan jangan turun. pada deck pertama terdapat beberapa patung para jenderal Angkatan Laut yang berjasa dalam perang Jepang dan sebuah monumen yang berbentuk lingkaran dengan anak panah mengarah ke Jepang. Apabila hari cerah dari tempat ini kita bisa melihat pulau Tsushima Jepang. LIghthouse juga terdapat di area ini sehingga bisa mengumpulkan tenaga sebelum turun lagi untuk sampai diatas tebing 

Light House



Setelah melewati light house jalan setapak sudah diatas batu tebing yang dibuat berundak dengan pagar dari tali kapal, batu tebing yang kokoh berada di sebelah kanan sedang dibelah kiri laut lepas dengan laut menganga dibawahnya. sampai diatas tebing pemadangan luar biasa bagusnya dengan batu cadas yang warnanya tergradasi oleh alam jutaan tahun yang lalu





Setelah menikmati keindahan alam, siapkan tenaga ekstra untuk mendaki ratusan anak tangga untuk mencapai tempat pemberhentian Danubi untuk kembali ke starting point.


Alamat :
257, Jeonmang-ro, Yeongdo-gu

Menuju ke Taejongdae:

Dari Busan Station : Subway Line 1 turun Nampo Exit 6 pindah Bus No, 8,30,66,88













Berwisata di aliran Sungai

Air Sungai di Korea lebih banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum di bandingkan untuk keperluan pertanian. Hal ini wajar saja meskipun konon Korea terkenal dengan hasil pertaniannya, saat ini telah berubah menjadi negara industri.

Untuk menjaga ketersediaan air minum, banyak dibangun bendungan-bendungan salah satunya Bendungan Ummun yang terletak di daerah Cheongdo. Bendungan ini dikelola oleh K Water yang merupakan perusahaan semi Pemerintah yang mengatur manajemen dan pengelolaan air di Korea. 




Yang menarik adalah sepanjang aliran sungai  bisa menjadi tempat wisata, karena air pada bendungan diatur supaya tidak terlalu deras mengalirnya sehingga bisa menjadi sarana bermain pada saat musim panas



Musim panas bisa mencapai suhu diatas 35 derajat Celcius dan pada musim panas adalah saatnya keluarga untuk jalan jalan menikmati pemandangan di luar kota terutamanya di daerah pegunungan dan daerah disepanjang aliran sungai. 



Daerah aliran sungai menjadi tempat favorit untuk berpiknik pada siang hari atau untuk berkemah buat yang ingin bermalam. untuk masuk ke area ini biasanya gratis dan disediakan tempat parkir yang luas. tersedia juga tempat untuk area cuci perlengkapan makan. 



Air sungai yang dingin dan kedalaman hanya setinggi lutut membuat tempat ini menjadi tempat yang nyaman untuk mendinginkan badan pada suhu yang panas. Buat yang ingin menyewa ban untuk mengapung tersedia  dengan biaya 3000 Won sd 5000 Won. buat yang  lapar dan tidak membawa bekal makanan, dilokasi ini juga banyak warung-warung tenda yang menyediakan makanan dan minuman yang buka sampai dengan malam hari.



Pemerintah Korea memang sangat memperhatikan estetika dan kebutuhan masyarakatnya, untuk menyeberang ke tepi yang lain juga dibuatkan semacam pijakan kaki yang pada saat tertentu akan keluar air mancur pada kanan kirinya sehingga menjadi atraksi khusus dengan diiringi lagu.