Sabtu, 22 Agustus 2015

Beomosa

Beomosa berlokasi di kaki gunung Geumjeong (Geumjeongsan). Terletak disebelah utara kota Busan ke arah terminal bus Nopo dan berjarak kurang lebih 12 km dari Stasiun Busan. Beomosa merupakan kuil Budha yang dibangun pada tahun 678 oleh Biksu Ui Sang dan merupakan kuil ke 3 terbesar di Provinsi Young Nam  setelah kuil  Haeinsan dan kuil Tongdosa . 

Untuk menuju kuil Beomosa paling nyaman adalah menggunakan subway line 1 turun di stasiun Beomosa dan keluar di pintu 5 atau 7 dilanjutkan naik bus no 90. Perjalanan menuju Beomosa melewati jalan menanjak dan berliku yang kanan kirinya dipenuhi dengan pepohonan yang sangat rindang dan berjarak tempuh sekitar 3 km dari stasiun Beomosa. 

Beomosa merupakan salah satu tujuan wisata di Kota Busan yang juga sekaligus merupakan tempat beribadah agama Budha. 

Kuil Beomosa  memiliki beberapa pintu gerbang dan beberapa leval ketinggian. pintu pertama asalah"il ju gate" atau "pintu pilar satu" yang dibangun pada tahun 1614. kemudian pintu gerbang ke 2 yang di jaga oleh dua patung besar dikanan kiri dan terbuat dari kayu yang diwarnai dengan dominan warna hijau dan merah. 



One pillar gate


Pintu gerbang ke 3
kemudian setelah melewati 7 anak tangga terdapat pintu gerbang ke 3 dan kemudian naik 17 anak tangga untuk mencapai level ketinggian ke 3 dibawah bangunan kayu yang luas dengan tiang penyangga terbuat dari batu besar dan setelah menaiki beberapa anak tangga terdapat level 4 yang merupakan lapangan luas yang dikelilingi dengan bangunan tempat gong, bangunan utama, bangunan perpustakaan dan pagoda tiga tingkat yang terbuat dari batu. dari tempat ini pemandangan sangat bagus karena bangunan khas kuil Korea dengan background gunung Geonjeongsan menjadikan tempat yang wajib untuk mengambil foto. 


Pemandangan dari level ke 3
dilevel ke 5 terdapat  tempat ibadah Dae wong Joen atau Budha Hall yang merupakan cagar budaya Korea no 434 dan 3 tempat ibadah lainnya yang masing-masing memiliki nama Budha yang berbeda dan untuk mencapai tempat ini harus kembali melewati 18 anak tangga.

Bangunan Utama di level 4
Dae Woong Jeon (Buddha Hall) –Treasure No. 434
Disisi kanan kiri komplek ibadah terdapat tempat para biksu tinggal dan tempat para biksu untuk melakukan meditasi.

bebatuan di bawah hutan
Sungai kecil
Beomosa juga merupakan pintu masuk bagi para pecinta heking di Korea. karena dari tempat ini para hiker dapat mencapai puncak dan menelusuri benteng yang terletak di puncak gunung Geumjeong yang panjangnya kurang lebih 8 km. Jalan menuju ke Puncak harus melewati sisi luar kuil Beomosa




Di sebelah sisi kiri kuil yang merupakan jalan untuk menuju puncak gunung terdapat sungai kecil dengan batu batu besar, sehingga kami bisa merendam kaki di dalam gemericik air sambil duduk di batu. banyak wisatawan yang berpiknik diatas batu sambil membawa makanan  di bawah rimbunya hutan di Beomosa.

Town Guesthouse 4

Town Guesthouse 4 dapat dicari melalui di www.booking.com, dengan harga permalam 80.000 Won fasilitas yang di dapat adalah apartemen model studio dengan luas sekitar 48 meter dengan maksimal penghuni 4 orang, dilengkapi AC, 2 bed double, sofa dan meja, meja makan, dapur lengkap dengan kompor, ricecooker dan peralatan masak, refrigerator, mesin cuci, seterika, TV layar datar dengan TV cable dan wifi serta parking lot gratis. Terletak di daerah Yongsan dan hanya berjarak sekitar 10 menit berjalan kaki dari pintu belakang Seoul Stasiun dan 20 menit dari Namdaemun. Pengurus Town Guest House bernama Mr. Jay akan memberikan arahan lokasi, cara masuk dan password pintu masuk  melalui email maupun informasi melalui cacao talk, biasanya dia akan menanyakan jam berapa akan sampai di guest house dan akan ditunggu pada kisaran jam tersebut. Kami menginap di Town Guest House pertama kali pada saat lebaran pertama 2015 dan melakukan booking melalui online.

Pengalaman menginap ke dua adalah saat kami melakukan summer vacation trip pada minggu pertama bulan Agustus 2015. Setalah kami berwisata dari Nami Island kami menuju ke Seoul untuk bermalam. Untuk reservasi, saya tidak perlu melakukan booking melalui booking.com lagi, tetapi cukup melakukan reservasi melalui cacao talk ke Mr. Jay. Selain lebih cepat, dapat potongan 10.000 Won karena tidak ada fee ke booking,com. 

Alamat : 42, Seogye-Dong, yongsan-Gu, 140-827 Seoul







Rabu, 12 Agustus 2015

3rd Day Summer Trip Korea 4 Agustus 2015

Seoraksan merupakan tempat wisata pegunungan di dalam area Soeraksan National Park. berlokasi di Provinsi Gangwondo tepatnya di kota Sokcho. Kota Sokcho terletak di pantai timur laut. Jarak Sokcho ke Seoul dapat ditempuh dengan waktu kurang lebih 2 jam melalui Misiryoeng tunnel yang panjangnya 3,69 km. Dari Kota Sokcho menuju Soraksan berjarak sekitar 8 km.

Soeraksan terkenal dengan pemandangan yang sangat bagus, banyak lokasi menarik disekitar Soeraksan seperti Air terjun Biryong, Sinheungsa Temple, Patung Perunggu Budha dan cable car untuk menuju puncak pertama.

Tiket Masuk ke Area Soeraksan 3.500 Won untuk dewasa dan 500 untuk anak-anak. Foto shoot wajib di depan pintu masuk didepan patung beruang dengan tulisan Seoraksan National Park


Seoraksan Maskot

Kemudian yang wajib dilakukan setelah foto adalah membeli tiket untuk naik cable car karena tiket dijual dengan sistem jadwal boarding dengan interval 10 menit dan per boarding berisi kurang lebih 30 orang. Pada saat kami ke Soeraksan adalah saat peak season sehingga pada saat kami datang ke loket tiket jam 11.45 dan tiket paling cepat yang tersedia adalah jam 13.55 sehingga mau tidak mau kami harus menunggu kurang lebih dua jam sebelum naik cable car. Harga tiket bolak balik untuk dewasa adalah 9000 Won untuk dewasa dan 6000 Won untuk anak-anak.

Sambil menunggu cable car sebenarnya ada beberapa lokasi menarik yang bisa dilihat seperti air terjun Biryong yang berjarak kurang lebih 2 km atau ke Sinheungsa Temple yang berjarak 500 meter dari posisi cable car atau bermain di sungai berbatu yang airnya dingin dan bergericik. Summer di Korea sangat panas sehingga sangat menyenangkan bermain di air yang dingin diantara bebatuan dan itu menjadi pilihan kami untuk menunggu boarding cable car.

Bermain air 

Makanan di area Seoraksan relatif mahal jika dibandingkan dengan makanan sejenis di restoran-restoran Korea.  1 porsi Sundubu plus nasi putih yang disajikan dalam hotpot dibandrol harga 11.000 Won dan Bulgogi plus nasi putih yang juga disajikan dalam hop pot dibandrol 13.500 Won                                      
10 menit sebelum boarding kami harus sudah ada diruang tunggu boarding. kemudian kami masuk ruang boarding setelah ada pengumuman yang ditunjukkan oleh waktu untuk boarding tertera pada digital display sesuai tiket kami. Dengan penumpang sekitar 30 orang cable car meluncur dengan cepat dan angin dingin yang segar pegunungan berhembus dari jendela yang terbuka di bagian atas samping cable car. Pemandangan sangat bagus sudah terlihat dari cable car sat menuju ke atas. 

Di station cable car di puncak angin berhembus kencang, station terdiri dari 2 tingkat observasi yang di lengkapi dengan meja kursi kayu dan cafe yang menyediakan makanan ringan dan minuman tersedia pula teropong  observasi dengan menggunakan coin 500 Won. 

Untuk menuju puncak ke dua diperlukan jalan mendaki kurang lebih 1000 meter di jalur pendakian yang kanan kirinya sangat asri dengan pohon pinus dan jalur pendakian yang dilapisi anyaman ban karet bekas supaya tidak licin saat melakukan pendakian. 

Jalur Pendakian

Puncak kedua dicapai setelah berjalan kurang lebih 20 menit. pemandangan gunung denga tebing yang curam dan hutan yang hijau dan dilatari siluet gunung dikejauhan yang sangat indah terhampar di puncak kedua, ditambah dengan hembusan angin dingin kencang membuat panasnya terik matahari di musim panas tidak terasa.








Senin, 10 Agustus 2015



1st  Day Summer Trip Korea 2 Agustus 2015

Musim panas di Korea Selatan banyak digunakan untuk melakukan kegiatan outdoor di dalam kota atau di luar kota. Libur sekolah pada musim panas juga membuat aktifitas outdoor menjadi semakin banyak dilakukan. Kegiatan yang paling banyak dilakukan adalah hiking, mendaki gunung, berenang dan berjemur di pantai, camping di gunung atau di pantai.

Liburan musim panas tahun ini merupakan liburan musim panas pertama keluarga kami di Korea Selatan dan kami merencanakan perjalanan dengan tujuan Provinsi Gangwon-do. Untuk perjalanan kali ini kami menghindari jalan highway karena kami ingin melewati kota-kota kecil di sepanjang pantai timur.

Kami juga tidak melakukan hotel reservation  karena rencana kami akan melakukan camping di sepanjang perjalanan untuk bermalam. Tenda dan peralatan berkemah telah kami siapkan sebelumnya.  Camping adalah salah satu kegiatan orang Korea yang paling diminati pada saat musim panas. Banyak camping ground yang disewakan untuk camping di daerah pantai, gunung bahkan di taman-taman kota akan banyak ditemukan area camping. Untuk mendapatkan tempat mendirikan tenda atau menyewa tempat perlu melakukan reservasi terlebih dahulu. Sayang sekali karena kami booking 1 minggu sebelum perjalanan sehingga semua tempat sudah fullbook. Kami memutuskan untuk go show menuju lokasi camping. Lokasi-lokasi camping ground di Korea Selatan dapat ditemukan di internet dan di camping map yang dapat dibeli di toko buku dengan harga 5000 Won.

Tujuan pertama adalah Mangsang camping ground. Informasi yang di dapat, camping ground ini menawarkan fasilitas yang bagus untuk camping. Camping ground ini memiliki caravan mobil atau tenda untuk disewakan. Pengunjung juga bisa membawa tenda sendiri dan lokasi camping ground berada di pantai.
Kota yang pertama kami lalui untuk menuju Mangsang camping ground adalah Gyeongju yang terkenal dengan sejarah peninggalan dinasti Silla. Kami tidak berhenti karena kami sudah pernah berkunjung di kota ini. Kemudian perjalanan diteruskan kearah utara menuju kota Pohang dan kemudian dari Pohang kami melaju di jalur 7 menyusuri  pantai timur Korea Selatan.

Kota ketiga yang kami lalui adalah kota kepiting “Yeongdeok” Kota kecil ini terkenal dengan king crab, semua ornament kota menggunakan gambar dan patung king crab.  Karena penasaran kami mencoba untuk mampir di salah satu restoran di sebelah jembatan yang di atasnya terdapat patung king crab raksasa.   Pengelola mengatakan kalau King crab berasal dari laut Bering Rusia. 1 ekor king crab dibandrol 100.000 Won, harga yang fantastis untuk seekor kepiting. Kami memesan 2 ekor. King crab diambil dari aquarium dan dimasukkan kedalam kotak yang berfungsi sebagai pengukus dan kemudian disteam hidup-hidup menggunakan uap panas sekitar 30 menit. Kepiting yang sudah masak dihidangkan dengan cukup menarik dan untuk tempat nasi adalah menggunakan cangkang kepiting. Merupakan pengalaman menarik dan tidak terlupakan untuk makan kepiting seharga 2,5 juta Rupiah.
Kota Yeongdeok

Restaurant king crab

King Crab


King crab siap saji

Sampai di Mangsang Camping Area, sudah banyak tenda yang didirikan dan pengelola mengatakan lokasi sudah penuh dan tidak bisa ditambah lagi. Padahal menurut saya masih banyak tempat kosong yang tersedia di lokasi tersebut. Ternyata area camping memang sudah dikotak-kotak seperti kaveling sehingga hanya kotak kaveling yang boleh terisi oleh tenda.

Akhirnya kami meneruskan perjalanan dengan harapan akan menemukan area camping lagi, sebenarnya disepanjang jalan dipinggir pantai banyak orang memasang tenda tetapi kami tidak yakin apakah mereka akan bermalam.  Akhirnya kami menemukan camping area di pantai Okye sekitar 5 km dari Mangsang camping ground. Banyak tenda yang sudah berdiri dengan posisi yang tidak teratur. Kami bertanya kepada pengunjung yang kebetulan bisa berbahasa Inggris dan dijelaskan bahwa dilokasi ini sewa untuk mendirikan tenda 15.000 Won kemudian tenda dapat didirikan dimana saja.

kami memiliki tenda yang sangat praktis, bisa berdiri dalam waktu 3 menit, setelah diletakkan di tanah, ujung atap di tarik keatas otomatis langsung berdiri. Setelah tenda berdiri sempurna tinggal diperkuat dengan tali temali yang di tancapkan pada tanah dan pohon.  

Okye beach camping ground

Okye beach camping ground

Tenda kami
Sky lantern

Lokasi camping ground di pantai Okye ternyata sangat luas dan ribuan tenda sudah bediri di dalam lokasi ini. Suasana seperti pasar malam karena di ujung pantai juga ada panggung hiburan lagu lagu Korea. Dan kami sangat beruntung dengan bermalan di pantai Okye karena pada malam itu terdapat acara festival sky lantern dimana ratusan lampion yang didalamnya ada apinya diterbangkan dan diakhiri dengan pesta kembang api, membuat hari pertama camping kami benar-benar sangat mengesankan dan sempurna.